Sunday 14 June 2015

Latah

Arya sungguh lelah dengan semua. Sejak sore kepalanya terus bertanya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya? Mengapa kali ini Arya merasa. Dunia ini planet super mega. Untuk dihuni oleh makhluk sekecilnya. Arya ingin coba terjun dari atas menara. Sudah terlalu banyak cara yang ditempuhnya. Namun dunia belum juga tahu eksistensinya. Sempat Arya bertanya pada dirinya. Adakah makhluk di luar angkasa sana. Yang sedang menantikan posisinya di dunia?

Arya seolah ingin pasrah dengan semua. Sudah tepat 3 jam kepalanya terus bertanya. Apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya? Setiap hari disuguhi inspirasi. Inspirasi hanya buat ekspektasi menjadi tinggi. Tak bermakna jika tak ada yang direalisasi. Arya jadi pusing sendiri. Ribuan kisah menginspirasi telah dikonsumsi. Mulai dari motivator di televisi. Para menteri dan pejabat tinggi. Mahasiswa mahasiswi. Siswa siswi berprestasi. Hingga musisi dalam negeri.

Semuanya ingin Arya lakukan. Sampai membuatnya terlihat latahan. Melihat orang pandai menyanyi. Ingin belajar menyanyi. Melihat orang membuat puisi. Ingin menjadi puitisi. Melihat orang menjadi juara. Berlatihlah dia sampai tak bertenaga. Melihat orang mendapat beasiswa ke luar negeri. Ia coba sampai mati. Hanya satu yang belum berani dia tekuni. Yakni bergabung dalam suatu organisasi. 

Semua terasa tidak riil. Arya seakan tak memiliki keteguhan internal. Seakan jalani hidup yang tak prinsipal. Seseorang tolong berikan Arya saran. Apa yang sebenarnya harus Arya lakukan?

No comments:

Post a Comment