Arya sungguh lelah
dengan semua. Sejak sore kepalanya terus
bertanya. Apa yang sebenarnya terjadi
dengan dirinya? Mengapa kali ini Arya merasa. Dunia ini planet super mega. Untuk dihuni oleh makhluk sekecilnya. Arya ingin coba terjun dari atas menara. Sudah terlalu banyak cara yang ditempuhnya. Namun dunia belum juga tahu eksistensinya. Sempat Arya bertanya pada dirinya. Adakah makhluk di luar
angkasa sana. Yang sedang menantikan
posisinya di dunia?
Arya seolah ingin
pasrah dengan semua. Sudah tepat 3 jam kepalanya
terus bertanya. Apa yang sebenarnya terjadi
dengan dirinya? Setiap hari disuguhi inspirasi. Inspirasi hanya buat
ekspektasi menjadi tinggi. Tak bermakna jika tak ada yang direalisasi. Arya jadi pusing
sendiri. Ribuan kisah menginspirasi
telah dikonsumsi. Mulai dari motivator di televisi. Para menteri dan
pejabat tinggi. Mahasiswa mahasiswi. Siswa siswi berprestasi. Hingga musisi dalam
negeri.
Semuanya ingin Arya
lakukan. Sampai membuatnya
terlihat latahan. Melihat orang pandai menyanyi. Ingin belajar menyanyi. Melihat orang membuat
puisi. Ingin menjadi puitisi. Melihat orang menjadi
juara. Berlatihlah dia sampai tak bertenaga. Melihat orang mendapat
beasiswa ke luar negeri. Ia coba sampai mati. Hanya satu yang belum berani dia tekuni. Yakni bergabung dalam suatu organisasi.
Semua terasa tidak
riil. Arya seakan tak memiliki keteguhan internal. Seakan jalani hidup yang tak prinsipal. Seseorang tolong
berikan Arya saran. Apa yang sebenarnya harus Arya lakukan?
No comments:
Post a Comment